TETAMU PAGI
Selesai Subuh dikunjungi tetamu pagi
dari mana asalnya tidak kuketahui
riak wajahnya yang berseri
kusambut penuh pekerti
sudi menjejak kaki
mulianya budi
lantas kutanya
gerangan hajatnya
senyum penuh mesra
bersamanya kitab pendeta
diletak satu persatu di atas meja
kutitip sebuah kitab warna biru tua
Kubaca kandungannya berkali-kali
banyaknya nukilan menarik
hati
timbul minat untuk membeli
lalu dihadiah sepenuh hati
kutanya kenapa begini
ikhlas memberi puji
Aku jadi kehairanan
lalu lenyap dari pandangan
tanpa sempat memberi ucapan
di sana kabus tebal menutup jalanan
ruang tamu rumahku semerbak bau haruman
halusinasi pada dingin pagi yang sukar kulupakan
Serian
26 November 2013
No comments:
Post a Comment