JALUR-JALUR HITAM
Anak-anak watanku
lihatlah dengan mata hatimu
jalur-jalur hitam itu
terhampar sayu
di sudut-sudut kelabu
Anak-anak pewaris bangsa
lihatlah dengan hati dan rasa
bersama titik-titik gerimis
yang mengundang tragis
angin semilir meribut pilu
siapa melihat pasti meratap sendu
Nadinya kian lesu
nafasnya kian sebu
hamparannya kian layu
Umpama rangka bernyawa
bersama jarum-jarum luka
melata di lorong-lorong duka
ranap sebuah impian ke menara kota
membawa melodi hiba
hilang merdu tanpa nada
dan rentak tarinya
sumbang tanpa irama
Wahai peneraju sanjungan budiman
agenda proaktif perlu disegerakan
jangan hanya bersidang dimeja rundingan
turun padanglah segera
detik-detik cemas mengundang bencana
jangan biarkan sang durjana
giat menabur benih-benih luka
ke muka pengadilan penentu bicara
ke tali maut pemutus kata
ciptaan:
Muhamad Amin bin Bacho
SMK Serian
23 April 2009
3 comments:
tragis sekali bangsa yg dilukai dengan benih pedih di setiap lorong kota kita. Semoga kesakitan itu segera dapat penawarnya.
Salam puisi sdr Mohd Amin.brondi
Terima kasih Pak Penabahari atas ulasan yang dibebrikan. Saya masih baru dalam bidang puisi dan perlukan bimbingan. Jika ada kelemahan, tolong beri komen. Salam puisi.
Terima kasih Pak Penabahari atas ulasan yang dibebrikan. Saya masih baru dalam bidang puisi dan perlukan bimbingan. Jika ada kelemahan, tolong beri komen. Salam puisi.
Post a Comment