Wednesday, April 22, 2009

JALUR-JALUR HITAM

Anak-anak watanku
lihatlah dengan mata hatimu
jalur-jalur hitam itu
terhampar sayu
di sudut-sudut kelabu

Anak-anak pewaris bangsa
lihatlah dengan hati dan rasa
bersama titik-titik gerimis
yang mengundang tragis
angin semilir meribut pilu
siapa melihat pasti meratap sendu

Nadinya kian lesu
nafasnya kian sebu
hamparannya kian layu

Umpama rangka bernyawa
bersama jarum-jarum luka
melata di lorong-lorong duka
ranap sebuah impian ke menara kota
membawa melodi hiba
hilang merdu tanpa nada
dan rentak tarinya
sumbang tanpa irama

Wahai peneraju sanjungan budiman
agenda proaktif perlu disegerakan
jangan hanya bersidang dimeja rundingan
turun padanglah segera
detik-detik cemas mengundang bencana
jangan biarkan sang durjana
giat menabur benih-benih luka
ke muka pengadilan penentu bicara
ke tali maut pemutus kata

ciptaan:
Muhamad Amin bin Bacho
SMK Serian

23 April 2009

3 comments:

Penabahari said...

tragis sekali bangsa yg dilukai dengan benih pedih di setiap lorong kota kita. Semoga kesakitan itu segera dapat penawarnya.
Salam puisi sdr Mohd Amin.brondi

muhddamine said...

Terima kasih Pak Penabahari atas ulasan yang dibebrikan. Saya masih baru dalam bidang puisi dan perlukan bimbingan. Jika ada kelemahan, tolong beri komen. Salam puisi.

muhddamine said...

Terima kasih Pak Penabahari atas ulasan yang dibebrikan. Saya masih baru dalam bidang puisi dan perlukan bimbingan. Jika ada kelemahan, tolong beri komen. Salam puisi.