Friday, August 8, 2008

DI ATAS JAMBATAN SADONG


Di atas Jambatan Sungai Sadong ini
tabah, sabar dan yakin
kuselusurilorong-lorong perhubunganmu
tanpa bosan dan jemu
lantaran beban tugas yang belum tuntas.
Lalu dengan sengaja aku singgah pada suatu hari
di persadamu tenang dan tabah aku berdiri
di sebalik langit mega berarak mendung
aku renung membiru sebuah gunung
di kejauhan sana sepi kelihatan
lesunya Gunung Ampungan
awan lara di puncaknya
sebentar iapun sirna
lalu dingin terasa.
Aku melemparkan pandanganku ke bawah
tampak Sungai Sadong yang ramah
lalu berpuput bayu gemalai
airnya mengalir damai.
Namun sedamai-damai airnya yang manja
ada ketikanya lara membawa gelora
daripada longlai ia menjadi deras
menjadi garang lalu mengganas
dari hulu airnya menghilir
membawa hanyir banji
rsudah tidak terbilang
korban yang malang.
Antara Gunung Ampungan dan Sungai Sadong
galak golongan marhaen mengisi kantung
jadi, para peneraju sanjungan budiman
di sebalik laungan pembangunan
apakah agenda kalian?

Oleh: Muhdamin
Serian17 Mac 2008

1 comment:

Penabahari said...

Saya suka membaca sajak-sajak sdr. Sinis dan tajam.