SEBUNYA JEREBU
Bahang api yang membakar ranting-ranting lara
asap berkepul melayang ke atmosfera yang rana
khabarnya dari seberang sana merentasi buana
demi meneruskan kehidupan yang nestapa
atau dari kepala korporat memenuhkan poket kembungnya
kami di sini menghembus nafas yang lelah
dengan huyungan kaki melangkah resah
gendala segala rencana semakin gundah
merintang segala agenda semakin payah
mengikis keayuan susuk si dara
menghakis ketampanan sasa si teruna
meluruhlah kepak sang
unggas belantara
rapuhlah tanduk sang rusa di rimba
melengkunglah sirip ikan puyu di paya
memendekkan jarak pandangan mata
di kejauhan tampak samar-samar sahaja
merintih kelopak
floranya
meruntun jiwa faunanya
suatu fenomena yang cukup
melemaskan
suatu gejala yang memang disengajakan
Ini ceritera naskhah yang usang
saban tahun pasti diulang tayang
melodinya baru liriknya
sama
lenggoknya haru
rentaknya duka
Laungan transformasi gagah bergema
adakah mereka peka?
pembakaran terbuka masih bermaharajalela
katanya berat dendanya
terlaksanakah ia?
penguasa alam sekitar turun ke lokasi
memantau dan meninjau situasi
bicara ramah penuh bersemi
kata mereka beginilah
caranya mencari sesuap nasi
dipusakai sejak zaman leluhur kami
andainya ini menjadi larangan
tuan sedia memberi bantuan?
lidah kelu tanpa jawapan
Ilham:
Muhamad Amin bin Bacho
SMK Serian
21 Jun 2013
No comments:
Post a Comment